27 Maret, 2008

Sebuah Janji

Di tengah kesibukanku sayang, ada saja yang menggelitik dari kamu untuk saya ingat, untuk saya kenang, yang membuatku tersenyum membuat hidupku penuh warna, atau terkadang membuatku geram kepayahan menahan kerinduan yang begitu bergejolak. kau begitu istimewa buatku. kau selalu membuatku terpaksa mengakui kehebatan Tuhan yang mendesainmu, yang menitipkan ilmu di batok kepalamu meskipun sedikit he..he...., yang menganugerahkan kelembutan dan kepekaan rasa. kau yang terindah buatku, kemarin, sekarang dan entah sampai kapan.... Sabarlah menantiku sayang....
Hari ini, tepat setahun lalu akad kuucapkan... awalnya aku berambisi seluruh dunia harus berada dalam genggamanku... sampai aku sadar ini impian yang terlalu muluk... namun ketika kugenggam tanganmu... aku serasa menggenggam seluruh dunia beserta isinya... Terimakasih sayang, atas kesediaanmu menemaniku menghabiskan waktu dalam keletihan melawan....
Jika diibaratkan proses pertumbuhan seorang manusia, usia pernikahanku seperti bayi yang baru saja mampu duduk dengan baik, sekarang sedang merangkak dan belajar berjalan dengan tertatih... selagi kita tetap bersama, apa ada yang tidak mungkin sayang ? Abadilah cintaku....
Abadilah pernikahanku...
Kau seluruhku...
Aku bertahan bukan karena hebatku, tapi karena cintaku padamu....
lelaki yang kau buat menggelepar-gelepar mengingatmu...
Hormatku
Ismai Amin

Tidak ada komentar: